Laporan 7

Nama: Erani Kholifah

Nim: 11901022

Kelas: PAI 4D

Makul: Magang 1

LAPORAN BACAAN JURNAL

Identitas Jurnal

Judul: PERILAKU DAN KARATERISTIK PESERTA DIDIK BERDASARKAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Penulis: Hani Hanifah, Susi Susanti, Aris Setiawan Adji

Volume 2, Nomor 1, Februari 2020; 105-117

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pendahuluan

Jurnal yang dilaporkan pada pertemuan kali ini adalah jurnal yang berjudul Perilaku dan Karakteristik Peserta Didik Berdasarkan TUJUAN Pembelajaran yang ditulis oleh Hani Hanifah, Susi Susanti dan Aris Setiawan Adji pada Februari 2020.

Jurnal ini menjelaskan tentang Pengertian Karakteristik Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994), Perilaku Awal, Karakteristik Awal.

Dalam proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik diperlukan sekali yang namanya pendekatan baik secara fisik maupun mental terlebih lagi guru sebagai seseorang yang mempunyai ilmu yang akan membagi ilmunya tersebut kepada peserta didik harus paham betul bagaimana perilaku serta karakteristik dari peserta didik yang akan dididik oleh guru tersebut. Banyak cara yang dapat dilakukan agar seorang guru sebagai tenaga pengajar yang berintegritas, bersinergi serta layaknya panutan dalam melakukan pengajaran terhadap peserta didik, langkah demi langkah, step by step dapat dipelajari agar seorang guru bisa memahami perilaku dan karakteristik peserta didiknya agar bisa menjadikan peserta didiknya mampu memahami ilmu – ilmu yang akan diberikan oleh gurunya tersebut. Setiap siswa dapat dipastikan memiliki perilaku dan karakteristik yang sangat heterogen. 

Sebagian siswa sudah banyak tahu, sebagian Lagi belum tahu sama sekali tentang materi yang diajarkan di kelas. Bila pengajar Mengikuti kelompok siswa yang pertama, kelompok yang kedua merasa ketinggalan Kereta, yaitu tidak dapat menangkap pelajaran yang diberikan. Sebaliknya, bila Pengajar mengikuti kelompok yang kedua, yaitu mulai dari bawah, kelompok pertama Akan merasa tidak belajar apa-apa dan bosan.1Bagi setiap pengajar, mengetahui perilaku karakteristik awal siswa diperlukan dalam menyusun tujuan instruksional.

 Peserta didik merupakan suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang. Setiap dari peserta didik memiliki potensi masing-masing seperti bakat, minat, Kebutuhan dan lain-lain. Oleh karena itu para peserta didik butuh dan perlu Dikembangkan memalui pendidikan dan pengajaran, sehingga dapat tumbuh dan Berkembang. Dalam era modern ini di bidang pendidikan, perbedaan karakteristik peserta didik perlu dipertimbangkan dan diperhatikan dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu, setiap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah harus sesuai dengan karakteristik, gaya belajar, dan kecerdasan masing masing peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Yeti dan Mumuh (2014: 72) yang menyatakan Bahwa peserta didik dalam kegiatan pendidikan merupakan objek utama yang kepadanya ialah segala yang berhubungan dengan aktivitas pendidikan dirujukkan.

Melihat penjelasan diatas, karakteristik, gaya belajar, kecerdasan peserta didik merupakan hal yang perlu diketahui oleh pelaksana pendidikan terutama pendidik yang secara langsung mendidik peserta didik tersebut. Bagi sesama peserta didik juga perlu diketahui agar dapat bertoleransi dengan sesama peserta didik yang memiliki perbedaan karakteristik. Guru dapat memberikan contoh sikap penerimaan dan toleransi sehingga peserta didik merasa nyaman di sekolah sekaligus untuk menanamkan nilai-nilai dan bahkan menikmati perbedaan diantara mereka tanpa adanya rasa curiga (Law Nolte & Harris, 2016: 137). Dengan demikian karakteristik, gaya belajar, dan kecerdasan peserta didik perlu diketahui dan dipahami oleh para pelaksana pendidik agar dapat merancang rencana pelaksaanan pendidik dengan optimal. Dengan demikian juga jika masing masing karakterisitik peserta didik dipahami maka masing masing peserta didik akan merasa diperhatikan dan akan melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan tanpa tekanan.

 

Laporan Bagian Jurnal

Jurnal yang dilaporkan pada pertemuan kali ini adalah jurnal yang berjudul Perilaku dan Karakteristik Peserta Didik Berdasarkan Tujuan Pembelajaran yang ditulis oleh Hani Hanifah, Susi Susanti dan Aris Setiawan Adji pada Februari 2020.

A.    Pengertian Karakteristik Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994)

Karakteristik berasal dari kata karakter dengan arti tabiat/watak, pembawaan atau Kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap. Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta Nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih Konsisten dan mudah di perhatikan. Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki. Siswa atau anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Anak didik adalah unsur penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena sebagai pokok persoalan dalam semua aktivitas pembelajaran (Saiful Bahri Djamarah, 2000)

 

B.    Pentingnya Identifikasi Karakteristik Peserta Didik dalam Pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar, siswa diharapkan mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Sesuai orientasi baru pendidikan, siswa menjadi pusat terjadinya proses belajar mengajar (student center), maka standar keberhasilan proses belajar mengajar itu bergantung kepada tingkat pencapaian pengetahuan, keterampilan dan afeksi oleh siswa. Oleh karenanya guru sebagai pendesain pembelajaran sudah seharusnya mempertimbangkan karakteristik siswa baik sebagai individu maupun kelompok. Setiap satuan kelas memiliki karakteristik yang berbeda. Heterogenitas kelas menjadi salah satu keniscayaan yang harus dihadapi guru. Sebagai pendesain pembelajaran guru harus menjadikan karakteristik siswa sebagai salah satu tolak ukur bagi perencaan dan pengelolaan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar di sekolah dasar memiliki corak yang berbeda dengan proses belajar mengajar di sekolah menengah. Karakteristik siswa itu sesuai dengan tahap-tahap perkembangan siswa. Misalnya, keberhasilan dalam bidang akademik di sekolah dasar menjadi hal utama sebagai salah satu pencapaian keberhasilan seorang siswa, oleh karenanya penghargaan terhadap mereka yang memiliki kemampuan akademis tinggi akan sangat dirasakan. Sebaliknya bagi mereka yang duduk di bangku sekolah menengah, mulai memiliki pergesaran paradigma terhadap makna keberhasilan belajar.

Perkembangan siswa akan berjalan lurus dengan kompleksitas masalah yang dihadapi

oleh guru.

Smaldino dkk, mengemukakan empat Faktor penting yang harus diperhatikan dalam menganalisis karakter siswa:

·       Karakteristik umum;

·       Kompetensi atau kemampuan awal;

·       Gaya belajar;

·       Motivasi.

C.    Perilaku Awal

Dalam ilmu psikologi, perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai yang tidak dirasakan. Dalam interaksinya, seseorang bisa menimbulkan perilaku yang bermacam-macam. Bila dikaitkan dengan belajar dan pendidikan, perilaku bergeser mengalami sebuah perubahan, misalnya, perilaku buruk menjadi baik, dari tidak terampil menjadi terampil, dari tidak tahu menjadi tahu, dan lain sebagainya. Dalam menentukan sebuah sistem instruksional, terdapat tiga macam sumber yang dapat memberikan informasi kepada pendesain instruksional dalam menentukan perilaku awal siswa, yaitu:

·       Siswa atau calon siswa

·        orang-orang yang mengetahui kemampuan siswa atau calon siswa dari dekat seperti pengajarnya terdahulu atau atasannya

·       pengelola program pendidikan yang biasa mengajarkan mata pelajaran tersebut.

Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku awal siswa yaitu kuesioner, interview, observasi, dan tes. Subjek yang memberikan informasi diminta untuk mengidentifikasi seberapa jauh tingkat penguasaan siswa atau calon siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penilaian. Teknik yang dapat menghasilkan data yang lebih akurat adalah tes penampilan siswa dan observasi terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa serta tes tertulis untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa. Tetapi bila tes semacam ini tidak dapat atau tidak tepat untuk dilaksanakan karena beberapa sebab, penggunaan skala penilaian cukup memadai. Skala penilaian tersebut diisi oleh orang-orang yang tahu secara dekat terhadap kemampuan siswa dan diisi oleh siswa sendiri sebagai self-report. Tidak semua aspek dari keadaan siswa pada awal proses belajar mengajar sama-sama

 

D.    Karakteristik Awal

Hal yang perlu diketahui dari Siswa bukan hanya dilihat faktor-faktor akademisnya, tetapi juga dilihat faktor-faktor Sosialnya, sebab kedua hal tersebut sangat mempengaruhi proses belajar siswa/siswa.

Hal-hal yang perlu diketahui tersebut adalah:

1.     Faktor-faktor akademis

· Berapa jumlah siswa dalam satu kelas

· Apa latar belakang pendidikan (sekolah yang pernah ditempuh)

· Bagaimana nilai rata-rata yang dicapai tiap sekolah/kursus/latihan yang pernah Dialami – Apakah siswa mempunyai kebiasaan belajar sendiri

· Bagaimana kebiasaan belajar siswa

· Apakah siswa sudah mengetahui sedikit tentang latar belakang pokok bahasan yang Akan dipelajari

· Apakah tingkat intelegensi siswa tinggi, sedang atau rendah

· Apakah siswa mampu membaca cepat – Apa saja yang dikuasai oleh siswa (student Achievement)

· Bagaimana motivasi belajar siswa

· Apakah yang menjadi harapan siswa setelah mempelajari pokok bahasan tersebut

· Bagaimana aspirasi kebudayaan dan vokasional siswa.

2.     Faktor-faktor sosial

· Umur

· Kematangan

· Perhatian (minat)

· Apakah ada siswa teladan dalam satu kelas

· Apakah ada siswa yang cacat fisik

· Bagaimana hubungan antarsiswa

· Bagaimana latar belakang sosial-ekonomis

3. Kondisi belajar Menurut Dunn & Dunn

kondisi belajar dapat mempengaruhi konsentrasi, penerapan dan penerimaan informasi. Pengaruh kondisi lingkungan tempat belajar terhadap seseorang dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda-beda. Kita sering menyaksikan bahwa anak-anak muda lebih suka belajar sambil mendengarkan musik dari radio atau tape recorder di sampingnya, dengan volume yang cukup besar. Sementara orang lain lebih suka belajar dengan ruangan yang tenang. Dunn & Dunn membagi kondisi belajar menjadi empat golongan:

· Lingkungan fisik (physical environment), seperti pengaruh suaru, cahaya, temperatur, dan pengaturan meja-kursi serta perabotan setempat.

· Lingkungan emosional (emotional environment), seperti, motivasi individu, Ketepatan tugas, dan tanggung jawab.

· Lingkungan sosiologis (sociological environment), seperti kebiasaan Belajar/bekerja sendiri atau bersama, tanggapan terhadap orang/pejabat yang sedang Berkuasa, dan sebagainya.

· Kondisi fisiologis siswa sendiri (student’s owns physiological make up), seperti Ketajaman dan kelemahan indera, kebutuhan gizi, tidak atau terlalu banyak mobilitas,

· Penghargaan terhadap waktu sehari-hari, irama kehidupan, dan bagaimana sikapnya Terhadap efesiensi tugas-tugasnya.

 

4. Teknik belajar Ada siswa/siswa yang belajar lebih efektif dan ada yang tidak.

Ada tiga hal yang Perlu diuji sehubungan dengan tingkah laku siswa sebagaimana:

· Sampai seberapa jauh seorang siswa dapat menangkap lambang-lambang teoritis Baik berupa kata-kata ataupun angka-angka, ketajaman panca indera, dan Penangkapan terhadap hal-hal yang subjektif seperti hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan.

· Bagaimana pengaruh siswa terhadap hal-hal yang diperoleh dari lambang-lambang Teoritis di atas.

· Bagaimana tabiat siswa dalam memberi alasan, bagaimana pendekatan pendekatan yang dilakukan oleh siswa terhadap suatu masalah dan proses penyimpulannya.

· Bagaimana kekuatan daya ingat siswa.


Cukup Sekian Materi yang dapat saya sampaikan, 

Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Thariq

Summassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh. 

𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 kasih💙

                      

                               💙 ارنى خلىة