Laporan Bacaan 4

Nama: Erani Kholifah
Nim: 11901022
Kelas: PAI 4D
Makul: Magang 1

             LAPORAN BACAAN JURNAL
Identitas Jurnal:
Jurnal Administrasi Pendidikan
Judul: MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA SDN DAYAH GUCI KABUPATEN PIDIE
Penulis: Muhammad Nur, Cut Zahri Harun, Sakdiah Ibrahim
Sumber:http://jurnal.unsyiah.ac.id/JAP/article/view/2611
Volume 4, No. 1, Februari 2016

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pendahuluan
Jurnal yang saya laporkan pada pertemuan kali ini adalah jurnal Administrasi Pendidikan. Yang berjudul Manajemen Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada SDN Dayah Guci Kabupaten PIDIE. Yang ditulis oleh Muhammad Nur, Cut Zahri Harun, Sakdiah Ibrahim pada 1 februari 2016.

Jurnal ini menjelaskan tentang Konsep Manajemen Sekolah, Fungsi Manajemen Sekolah, Garapan Manajemen Sekolah, Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen, dan Mutu Pendidikan.
 Pendidikan dalam suatu definisi Dipandang sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi,Pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan Keterampilan. Melalui proses pendidikan,
Manusia akan mampu mengekspresikan Dirinya secara lebih utuh. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dirumuskan tujuan pendidikan Nasional yaitu “ berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, Mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. “
Di sekolah terdapat tenaga Kependidikan yang paling berperan dan sangat Menentukan kualitas pendidikan yakni para guru dan kepala sekolah. Efektivitas sekolah merujuk pada pemberdayaan semua komponen Sekolah sebagai organisasi tempat belajar Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya Masing-masing dalam struktur program dengan Tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil Yang telah ditetapkan, yaitu memiliki Kompetensi. Menurut Supardi (2013:2) “Sekolah efektif adalah Sekolah yang memiliki Kemampuan memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun Eksternal, serta memiliki sistem pengelolaan Yang baik, transparan dan akuntabel dalam Rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efesiensi
Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat terselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat terjadinya interaksi antar guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang mempengaruh dalam meningkatkan kinerja guru.
Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan untuk mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan sekolah/ organisasi. Pengelolaan dilakukan kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai manager sekolah melalui komando atau keputusan yang telah ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan. Rohiat (2010:14) menyatakan “manajemen adalah alat untuk mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan harus benar-benar dipahami oleh kepala sekolah.”
mengelola sumber daya di dalam sekolah akan sangat tergantung pada kompetensi (skill) kepala sekolah itu sendiri. Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efesien untuk mencapai tujuan secara efektif. Manajemen sekolah mengandung arti optimalisasi sumber daya atau pengelolaan dan pengendalian. Optimalisasi sumber daya berkenaan dengan Pemberdayaan sekolah merupakan alternatif yang paling tepat untuk mewujudkan suatu Sekolah yang mandiri dan memiliki Keunggulan tinggi.

Laporan Bagian Jurnal
Jurnal yang saya laporkan pada pertemuan kali ini adalah Jurnal Administrasi Pendidikan yang berjudul Manajemen Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada SDN Dayah Guci Kabupaten PIDIE. Yang ditulis oleh Muhammad Nur, Cut Zahri Harun, Sakdiah Ibrahim pada 1 Februari 2016.

A. Konsep Manajemen Sekolah
Manajemen dalam arti luas adalah Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan Sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan Secara efektif dan efesien. Sedangkan, Manajemen dalam arti sempit adalah Manajemen sekolah/ madrasah yang meliputi: Perencanaan program sekolah/ madrasah, Pelaksanaan program sekolah/ madrasah, Kepemimpinan kepala sekolah/ madrasah, Pengawas/ evaluasi, dan sistem informasi Sekolah/ madrasah. Sekolah sebagai lembaga Pendidikan formal harus mampu Mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki Oleh peserta didik. Potensi tersebut meliputi Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Manajemen sekolah merupakan proses Mengelola sekolah melalui perencanaan, Pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan yang Telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai Manajer sekolah menempati posisi yang telah Ditentukan di dalam organisasi sekolah. Salah Satu prioritas kepala sekolah dalam Manajemen sekolah ialah manajemen Pembelajaran.

B. Fungsi Manajemen Sekolah
Secara umum ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi Pengarahan (directing) dan fungsi Pengendalian (controlling). Untuk fungsi Pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf).
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang pimpinan, menurut Yamin dan Maisah (2009:2) yaitu “ perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), pengawasan (controlling)

C. Garapan Manajemen Sekolah
Manajemen pendidikan adalah bagian Dari proses manajemen sekolah, karena merujuk pada penataan sumber daya manusia, kurikulum, fasilitas, sumber belajar dan dana serta upaya mendapai tujuan lembaga sekolah secara dinamis. Manajemen pendidikan merupakan suatu sistem pengelolaan dan penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, kurikulum, danan (keuangan), sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana dan lingkungan pendidikan.

D. Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen
Kepala sekolah merupakan jabatan Karier yang diperoleh seseorang setelah sekian lama menjabat sebagai guru. Seseorang diangkat dan dipercaya menduduki jabatan Kepala sekolah harus memenuhi kriteria-kriteria yang disyaratkan untuk jabatan dimaksud.
Kepala sekolah yang berhasil apabila Mereka memahami keberadaan sekolah Sebagai organisasi yang kompleks dan unik, Serta mampu melaksanakan peranan kepala Sekolah sebagai seseorang yang diberi Tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Sesuai dengan ciri-ciri sekolah sebagai Organisasi yang bersifat kompleks dan unik, Peran kepala sekolah seharusnya dilihat dari berbagai sudut pandang. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin di bidang pengajaran, Pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan dan personalia staf, hubungan masyarakat, administrasi school plant, dan Perlengkapan serta organisasi sekolah.
Kepala sekolah berkewajiban menciptakan hubungan yang sebaik-baiknya dengan para guru, staf, dan siswa, sebab esensi kepemimpinan adalah kepengikutan. Ada tiga macam peranan pemimpin dilihat dari otoritas dan status formal seorang pemimpin. Dalam melaksanakan fungsinya, kinerja seorang kepala sekolah sering dirumuskan sebagai EMASLIM, singkatan dari Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator, dan Motivator.

E. Mutu Pendidikan
Mutu berkaitan dengan baik buruknya suatu benda, kadar atau derajat. Mutu pendidikan yang diinginkan tidak terjadi begitu saja, tetapi mutu perlu direncanakan. Perencanaan yang matang merupakan salah satu bagian dalam upaya meningkatkan mutu. Depdiknas (Mulyasa, 2013:157), Secara umum “mutu diartikan sebagai gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam membuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan output pendidikan. “
Proses pendidikan yang bermutu Apabila seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Kamisa (Karwati dan Priansa, 2013:15) menyebutkan pendidikan adalah mutu dalam konsep relatif, terutama berhubungan dengan kepuasan Pelanggan. Pelanggan pendidikan ada dua, yaitu pelanggan internal dan eksternal “.Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah) Berkembang, baik fisik maupun psikis, Sedangkan pelanggan eksternal, yaitu: (1) Eksternal primer (peserta didik), (2) eksternal Sekunder (orang tua, pemimpin pemerintah dan Perusahaan), dan (3) eksternal tersier (pasar kerja dan masyarakat luas).

sᴇᴋɪᴀɴ ᴍᴀᴛᴇʀɪ ʏᴀɴɢ ᴅᴀᴘᴀᴛ sᴀʏᴀ sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ. 
ᴡᴀʟʟᴀʜᴜʟ ᴍᴜᴡᴀғғɪǫ ɪʟᴀᴀ ᴀǫᴡᴀᴍɪᴛʜ ᴛʜᴀʀɪǫ. 

sᴜᴍᴍᴀssᴀʟᴀᴍᴜ'ᴀʟᴀɪᴋᴜᴍ ᴡᴀʀᴀʜᴍᴀᴛᴜʟʟᴀʜɪ ᴡᴀʙᴀʀᴀᴋᴀᴛᴜʜ 

ᴛᴇʀɪᴍᴀ Kasih💙

                          𝕰𝖗𝖆𝖓𝖎 𝖐𝖍𝖔𝖑𝖎𝖋𝖆𝖍